Sejarah Perang Banjar Tahun 1859-1866

Perang Banjar (1859-1866)

Perang Banjar (1859-1866) - Di Kalimantan juga terjadi perjuangan melawan pemerintahan kolonial Belanda.Berikut perjuangan rakyat Banjarmasin dalam melawan pemerintah kolonial Belanda.Belanda mulai masuk ke wilayah Banjarmasin pada masa pemerintahan Sultan Adam.Pada tahun 1826 terjalin hubungan secara resmi dengan Belanda.Pada tahun
1850 terjadi permusuhan di antara keluarga kerajaan.Dengan keadaan tersebut dimanfaatkan oleh Belanda.Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan politik kerajaan dengan cara mengadu domba antar keluarga sultan.
Di kerajaan Banjarmasin ada 3 kelompok yang saling berebut kekuasaan.Berikut kelompok tersebut.
  • Kelompok Pangeran Tamjidillah (Cucu Sultan Adam)
Kelompok ini adalah kelompok yang sangat dibenci oleh rakyat karena tingkah lakunya yang kurang baik.Pangeran Tamjidillah memiliki hubungan yang erat dengan Belanda.Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai sultan pada tahun 1852.
  • Kelompok Pangeran Prabu Anom (Cucu Sultan Adam)
Kelompok ini adalah kelompok yang juga tidak disenangi rakyat, karena tindakannya yang sewenang-wenang.
  • Kelompok Pangeran Hidayatullah (Cucu Sultan Adam)
Kelompok ini adalah kelompok yang disenangi rakyat dan dicalonkan menjadi pengganti Sultan Adam.

Setelah Sultan Adam meninggal pada tahun 1857, di kerajaan terjadi perebutan kekuasaan.Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai sultan Kerajaan Banjarmasin.Namun pengangkatan Pangeran Tamjidillah tersebut tidak disukai rakyat.Adapun Pangeran Prabu Anom (saingan Tamjidillah) diasingkan ke Jawa oleh Belanda.

Pada waktu itu terjadi kekacauan tersebut, meletuslah Perang Banjarmasin (1859) yang digerakkan oleh Pangeran Antasari.Pangeran Antasari adalah putra Sultan Muhammad yang anti Belanda.Dalam perang Banjarmasin tersebut Belanda berusaha menarik perhatian rakyat dengan menurunkan Pangeran Tamjidillah dan mengangkat Pangeran Hidayatullah sebagi sultan.Namun Hidayatullah menolak.Pada tahun 1860 Belanda menjadikan seluruh kerajaan Banjarmasin menjadi wilayah kekuasaannya.

Pangeran Hidayatullah memihak Pangeran Antasari, tetapi pada tahun 1862 Pangeran Hidayatullah ditawan Belanda dan dibuang ke Cianjur.Selanjutnya perang diteruskan oleh Pangeran Antasari, yang kemudian oleh rakyat menjadi Sultan.Setelah menjadi sultan, perang berkobar kembali.Namun Pangeran Antasari terkena wabah cacar.Setelah sakit beberapa hari, Pangeran Antasari meninggal pada tahun 1862.

Sekian postingan saya tentang Perang Banjar (1859-1866).Semoga Bermanfaat.


Previous
Next Post »

Pengunjung yang baik selalu Meninggalkan Komentar ^^ ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment